Pages

Tuesday, September 1, 2015

The Pink Piggy

Kejadian ini terjadi saat saya kelas 1 SMA dan sedang menjalani masa-masa ujian akhir semester. Saat sedang ujian, terkadang saya sengaja bangun pagi-pagi buta untuk belajar (eaaa, berasa murid teladan banget yach. Padahal saya belajar pagi-pagi itu ya karena saya belum belajar sama sekali, jadi ngrekap dan ngebut gituuu...) Oke, lanjut. Kamar saya ada di ujung depan rumah, dengan sebuah jendela kaca yang jika tirainya disingkap, terlihatlah pemandangan indah berupa gang perempatan di sebuah jalan utama di perumahan tipe RSS. Jadi bisa dibayangkan, jalan di depan rumah saya dan jendela kamar saya jaraknya tidak sampai dari 5 meter, sampai kadang-kadang saya bisa lho beli siomay ke abang-abang penjual yang lewat di depan rumah dengan cuma nongolin muka lewat jendela kamar.

Pagi itu saya sengaja bangun pagi dengan niat ingin belajar. Saat sedang serius-seriusnya belajar, saya tiba-tiba mendengar suara langkah kaki berat yang bunyinya BUK BUK BUK. Kalau saya sedang syuting film Harry Potter nih, mungkin saya akan langsung teriak "TROOOOLLL IN THE DUNGEON!" Tapi ini dunia nyata, jadi saya harus realistis donk. Tidak mungkin itu Troll, atau mungkin Hagrid yang sedang jalan-jalan pagi. Saya cuma berpikir itu pastilah seseorang yang berbadan sangat besar hingga bisa membuat langkah yang terdengar dahsyat. Tapi tentu saja rasa penasaran saya tidak bisa dibendung sehingga saya cepat-cepat menyingkap tirai jendela dan mengintip keluar.


O...ow....apa itu yang saya lihat? Makhluk pink berkaki empat.

Seekor babi besar berwarna merah muda berjalan cepat bergedebuk secara lurus tanpa berbelok. Dan benar saja, karena jalannya sangat lurus, hewan tersebut menabrak tiang listrik yang ada di depan rumah saya, lalu bagai terpental, hewan itu terus bergedebuk lurus menuju pintu rumah tetangga di seberang rumah, lalu seolah kembali terpental, makhluk itu terus berlari ke jalan hingga hilang dari pandangan mata saya. Saya hanya bisa tertegun melihatnya. Lalu saya keluar kamar dengan masih dalam keadaan setengah bengong, mendapati orangtua saya sudah bangun dan sedang bercanda, saya lalu mendekati mereka dan bertanya.

"Bu, pak," saya memulai. "Apa di perumahan ini ada yang memelihara babi?" dengan polos saya bertanya. Oh, how naive I was.

Sontak kedua orangtua saya hanya bengong sambil saling melirik.

Usut punya usut, ternyata sedang marak gosip tentang babi ngepet dari kampung sebelah. Jadi apakah malam itu yang saya lihat babi beneran atau babi jadi-jadian? Hanya Allah yang tahu.

(Cerita Ika)

No comments:

Post a Comment