Pages

Thursday, October 1, 2015

Dia yang Datang di dalam Mimpi

Sebagai anak kost pasti lebih hemat memasak makanan sendiri daripada makan di luar. Namun apalah daya, aku dapatnya kosan tanpa dapur. Jadi hanya bisa masak nasi di rice cooker saja. Selama semester 1-2 ga pernah ada masalah dengan nasi di rice cooker. Mau seharian dicolokin atau lupa dicolokin, nasinya ya tetap bisa dimakan.

Kejadian yang menurutku aneh mulai terjadi di semester 3. Nasi baru dimasak jam 13.00, jam 17.00 sudah basi padahal rice cooker dalam keadaan menyala. Dan hal ini berulang terus-menerus sampai aku minta tolong ke kakak kostan untuk masakin nasi tapi pakai rice cooker-ku. Hasilnya tetap sama, nasinya langsung basi. Sudah ganti beras pun tidak ada perubahan.

Isenglah nyari di google tentang nasi basi. Ternyata hasilnya adalah nasi basi itu pertanda kalo ada orang dekat atau keluarga yang mau meninggal. Langsunglah aku khawatir banget dengan keluargaku di Batam. Tapi beberapa hari berlalu, ga ada kejadian apa-apa selain nasi yang selalu basi. 

Suatu siang pas aku lagi di jalan, dapat telpon dari salah satu keluarga Bapak di Kendal yang mengabarkan kalo Bulekku mengalami kecelakaan dan patah tulang sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit Ortopedi di Solo. Dan tak lama dari situ dapat kabar lagi bahwa Mbah Putri dari Bapak juga meninggal karena kaget mendengar kabar tentang Bulekku.


Coba bayangin kalo beberapa hari sebelumnya kamu udah dapat "pertanda" dan was-was banget, dan ternyata itu menjadi kenyataan. Waktu itu sedih banget, mengingat terakhir ketemu Mbah, kami lumayan deket setelah sebelumnya sempat "marahan."

Beberapa hari dari situ, aku mimpi didatangi seorang perempuan muda. Di mimpi itu posisinya aku lagi tidur menyamping ke kanan, dan membelakangi si perempuan muda itu. Nah tiba-tiba Mbak itu baring disampingku dan memelukku dari belakang. Seketika aku kesentak bangun, dan ternyata posisi tidurku sama seperti di dalam mimpi, ditambah punggungku yang panas banget, berasa yang meluk tadi nyata dan ga hanya di mimpi.

Padahal aku ga kenal sama Mbak itu.

Waktu pulang semesteran, aku cerita ke Bapak soal mimpiku. Aku ceritain ciri-ciri si Mbak yang datang dalam mimpi itu. Tetiba matanya Bapak langsung merah kayak mau nangis. Bapak bilang, ciri-ciri yang aku sebutin itu sesuai dengan ciri-ciri Mbah Putri waktu masih muda.

**

[Cerita Dyah]

2 comments:

  1. Wah, Dyah, cerita tentang nasi yang basi itu mirip dengan cerita keluargaku pas bapakku mau meninggal. Dulu, belum punya rice cooker atau magic com, yang ada tiap malam, nasi sisa di bakul nasi dimasukin ke tempat kayak mangkuk dari aluminium yg terus dipanasin biar besok pagi ga bau dan bisa buat sarapan. Tapi sehari atau dua hari sebelum bapakku meninggal, tu nasi yang sudah diangetin, paginya selalu basi. Ternyata itu bisa jadi firasat yaa :'(

    ReplyDelete
  2. Cerita Dyah sedih lagi. Aku bacanya sampe berkaca-kaca gini.

    ReplyDelete